Your browser doesn't support javascript.
Show: 20 | 50 | 100
Results 1 - 2 de 2
Filter
Add filters

Document Type
Year range
1.
Ann Med Surg (Lond) ; 81: 104300, 2022 Sep.
Article in English | MEDLINE | ID: covidwho-1966317

ABSTRACT

Introduction: Clinicians often encounter dilemma upon treating multiple primary malignancies. Case presentation: We report a case of a female patient, 72, complained of a lump under her left eye since January 2019. Patient was diagnosed with infiltrating ductal carcinoma grade III of the right breast in June 2018 with ER+, PR+, and HER2-, treated with hormonal treatment. Histopathology examination of the lump revealed Non Hodgkin Lymphoma (NHL), B cell type, high grade. Patients received rituximab, cyclophosphamide, epirubicin, vincristin, and prednisone (RHCOP) for 6 cycles to overcome lymphoma then received hormonal therapy afterwards. Clinical discussion: According to earlier published case reports, it's advised to start hormonal therapy after RHCOP. The survival time was 21 months (5.1-114.7 months) with 5-year overall survival 29. Conclusion: Unfortunately, we could not have a follow-up on the patient after finishing 6 cycles of RHCOP due to the COVID-19 pandemic situation.

2.
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease ; 9(2):79-84, 2021.
Article in Indonesian | Indonesian Research | ID: covidwho-1552308

ABSTRACT

Coronavirus Disease-19 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Acute Respiratory Coronavirus-2 (SARS-CoV2) yang berasal dari China menyebar dengan cepat ke seluruh bagian negara lain yang menyebabkan pandemi dunia. Dengan derajat gejala yang bervariasi yang disebabkan oleh COVID-19 virus ini menyebabkan kerusakan pada beberapa organ baik karena efek infl amasi tidak langsung maupun efek sitopatik. Data terkait keterlibatan pankreas dalam kasus COVID-19 masih belum jelas. Seorang laki-laki usia 83 tahun dirawat karena gejala COVID-19 berat. Dalam perawatan pasien memberikan gejala dan tanda pankreatitis akut tanpa diketahui faktor resiko yang terkait. Pada pemeriksaan didapatkan RT-PCR SARS-CoV2 positif dari swab nasofaring amilase lipase yang meningkat serta gambaran ultrasound khas untuk pankreatitis akut. Tatalaksana pasien tetap berdasar pada kasus SARS-CoV2 dengan isolasi oksigenasi pemberian anti-virus dan suportif. Pemberian antibiotik juga didasarkan pada terapi empiris yang kemudian disesuaikan hasil sensitifitas kultur. Skor prognosis pankreatitis menunjukkan risiko kematian pada kasus moderate. Pada perjalanan pasien meninggal karena shock sepsis. Prevalensi pankreatitis akut dan tingkat keparahannya perlu diamati. Dalam artikel ini kami menyajikan kasus pankreatitis akut yang terjadi pada COVID-19 parah dengan faktor risiko yang tidak diketahui.Diagnosis penyebab kasus pankreatitis masih belum jelas tetapi beberapa bukti autopsi kasus infeksi SARS-CoV2 dengan pankreatitis menyebutkan bahwa infeksi virus ini dapat menyebabkan injuri pada pankreas.. Kondisi sepsis dapat diakibatkan infeksi virus SARS-CoV2 (viral sepsis) atau ko-infeksi bakteri. Oleh karena itu rasionalisasi penggunaan antibiotik juga diperlukan. Kasus ini merupakan kasus yang membutuhkan managemen holisitik dan intensif karena kedua kondisi berpotensi dapat memperberat satu sama lain. Pengenalan awal kegawatan serta terapi tepat merupakan hal yang penting dapat menunjang kesintasan pasien.

SELECTION OF CITATIONS
SEARCH DETAIL